Minggu, 30 Desember 2012

Tetap Semangat!!! Jadilah Diri Kamu Sendiri,.


Salahkah kita,. Jika kita mengejar apa yang kita inginkan, yang kita cita-citakan,.?  Mungkin kita akan salah jika yang kita kejar lepas dari tuntutan agama. Tetapi, jika kita masih dalam garis-garis agama, apakah salah,.? Apakah salah,.? Apakah salah,.?  L maklum lg marah.
Kenapa jika kita ingin maju banyak sekali yang menghalangi kita,.? Banyak sekali yang mencemooh kita,.? Banyak sekali yang tidak suka dengan tindakan yg kita lakukan. Apakah karena kita bergerak dengan cara yang berbeda,.? Cara yang tidak banyak orang lakukan. Tetapi, bukan kah kita harus berani berbeda dengan yang lain, asalkan tidak bertentangan dengan agama.
                Banyak kita dengar dari orang-orang pintar berkata “Menuju kesuksesan itu tidaklah mudah dan penuh dengan rintangan”. Kita harus lewati orang-orang disekeliling kita yang tak senang dengan kita, jika kita tabah dan mau terus berusaha pasti kesuksean akan berada di tangan kita.
                Itulah motivasi yang bisa menjadi semangat buat kita semua (khususnya ak yang sedang sakit hatinya karena cemooahan, ketidaksenagan oerang kepada diriku,.,he,.he,. jadinya Curco alias curhat colongan)  

Sabtu, 29 Desember 2012


Sudahkah Aku Menjadi Pemimpin ?


Seorang Pemimpin adalah orang yang mampu membawa kebaikan, memberikan perlindungan, memberikan rasa aman kepada rakyatnya dan berani tanggung jawab atas semua yang telah diperbuatnya. Pemimpin juga harus berani ambil resiko apa yang terbaik untuk rakyatnya.
                Terdapat  sosok pemimpin yang memiliki rasa tanggung  jawab  yang tinggi kepada para rakyatnya. Tetapi, pemimpin yang nakal dan curang kepada rakyatnya pun tak sedikit kita lihat. Sepertinya jumlahnya tak seimbang  antara pemimpin yang benar-benar hidupnya untuk rakyatnya dengan pemimpin yang hanya mementingkan perutnya.
                Kita jangan salah presepsi akan arti pemimpin, pemimpin bukan berarti orang yang mempunyai kekuasaan dan jabatan dimata rakyat saja, seperti Bupati, Gubernur, bahkan Presiden. Tanpa kita sadari bersamaan kita lahir didunia ini, kita pun sudah menjadi pemimpin. Yah memimpin seluruh anggota badan kita, dari ujung rambut hingga ujung kaki.
                Setiap tindakan yang kita lakukan, kita harus berani mempertanggung jawabkannya. Berani tuk mengambil konsekunsi yang telah kita perbuat. Selain, bertanggung jawab kita pun juga harus memberikan perlindungan dan rasa aman dan lain sebagainya.
                Bagaimana dengan kita,. ? Apakah kita sudah pantas menjadi pemimpin,. ? Memimpin diri kita sendiri,.? Menjaga dan memberikan keadilan kepada seluruh anggota tubuh kita,.?
                Pertanyaan inilah yang harus muncul pada diri kita dan pertanyaan inilah yang kita harus renungkan. Bukan malah kita memprotes ataupun menuntut kepada para pemimpin rakyat kita. Memang, kebanyakan dari mereka berbuat sewenang-wenang tanpa memikirkan rakyatnya, tetapi tak harus juga menyalahkan mereka seutuhnya kan?. Tetapi kita juga haruslah intopeksi diri kita sendiri, sudahkah kita benar,.? Sudakah kita adil,.?, jika kita sudah merasa benar dan adil, bolehlah kita menyalahkan para pemimpin yang nakal itu. Tetapi pertanyaan yang akan muncul lagi yaitu masa sich kita sudah benar dan adil dalam memimpin,.? Jika kita sudah merasa benar haqiqotnya adalah kita orang yang salah.
                Tanpa kita sadari banyak hal tindakan yang kita lakukan, sebenarnya membuat tubuh ini protes kepada kita, karena tak adilnya kita, tak bisa merawat dengan baik. Apakah kita mengerti mereka merasa dirugikan,.? Apakah kita memberikan solusi kepada mereka,.? Mari kita renungkan bersama tentang hal tersebut.
                Kita sering mengedepankan hawa dan nafsu kita tanapa memikirkan keadaan tubuh kita, kelelahan tubuh kita. Semisal kita menglembur pekerjaan hingga larut malam, kita tak berpikir bahwa anggota tubuh kita pun perlu istirahat. Jika kita bandingkan hasil dari nglembur kita dengan biaya kesehatan untuk membiayai pengobatan anggota tubuh kita yang sakit, apakah sebanding,.?
                Ya, inilah fenomena yang sedang kita hadapi. Peribahas indonesia berbunyi “Semut diujung lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak nampak”. Sudahlah!  kita berhenti untuk memprotes dan memprotes terus kepada pemimpin rakyat yang berbuat nakal, memang kita boleh menginggatkan mereka, bahwasanya mereka salah, tetapi tak usahlah kita sampai benar-benar benci kepada mereka. Karena  jika kita yang ditunjuk belum tentu kita bisa berbuat adil kepada rakyat. Sekarang kita berpikir apakah kita sudah pantas menjadi pemimpin,.?  Memimpin diri kita sendiri,.?
Dan yang terpenting adalah kita berpikir untuk diri kita sendiri, jangan pedulikan orang lain jika kita sendiri masih belum benar. Kata orang  jawa sich “pikirno awakmu dewek”. OKE,.